Sunday, November 15, 2015

Ujung-Ujungnya Kami

Tergelitik hati saya ketika mendengar kejadian pada tanggal 15 Oktober 2015 kemarin. Ya, tepat satu hari sebelum saya menuangkan segenap pemikiran yang muncul pada diri saya mengenai kejadian tersebut. Paris diserang teroris, begitu kata mereka. Ibu Kota Perancis mengalami rentetan aksi teror pada Jumat malam waktu setempat. Penembakan, penyanderaan, dan serangan bom terjadi di beberapa titik seperti restoran, gedung konser, bar, dan stadion. Korban berjatuhan, Kota Paris tercekam.

Suasana di lokasi penyanderaan di Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam. (Reuters)
http://news.liputan6.com/read/2365542/teror-paris-100-orang-ditemukan-tewas-di-gedung-konser

Kepolisian Perancis mengatakan setidaknya ada 100 orang korban tewas di dalam gedung konser akibat aksi teror tersebut (http://news.liputan6.com/read/2365542/teror-paris-100-orang-ditemukan-tewas-di-gedung-konser). Masyarakat dunia terbangun karena kejadian yang kata mereka adalah kejadian Maha Dahsyat, terorisme. Kejadian di Kota Paris membangkitkan amarah mereka Jumat kemarin. Netizen berbondong-bondong menyuarakan hashtag #Pray4Paris dan berbagai hashtag bela sungkawa lainnya. Saya turut berduka atas kejadian tersebut, sangat berduka. Namun, hati saya tidak kalah berduka melihat masyarakat dunia yang seakan "baru terbangun" berkat kejadian terorisme di Paris kemarin.
 
Mari kita sama-sama renungkan...
Palestina, dengan berjuta-juta mayat yang tergeletak, entah itu pria, wanita, atau bahkan anak-anak, SETIAP HARI.
http://www.kaskus.co.id/thread/53beb480582b2e66248b45b2/doa-amp-aksi-untuk-saudara-kita-di-palestine/
Suriah, tidak jauh beda dengan Palestina kondisinya, SETIAP HARI.
Lalu bagaimana dengan Iraq?
Burma?
Afghanistan?
Yaman?
Bosnia?
...

Mereka menyebut kejadian di Kota Paris sebagai TERORISME, media berbondong-bondong mem-blow up berita tersebut ke seluruh penjuru negeri. Kami seakan-akan dijejali aksi kejahatan terkejam yang ada di salah satu belahan dunia sampai lupa ada kejadian yang SAMA di belahan dunia lain, bahkan lebih kejam. Ada kejadian yang entah memang sengaja dipendam, disembunyikan, dan ditutup-tutupi. Kami harus menjadi lupa akan kejadian-kejadian lainnya yang SAMA, sekali lagi, bahkan lebih kejam.

Berbicara tentang kaum wanita dan anak-anak yang terbunuh di belahan dunia lain tersebut. Mari kita renungkan sebagai manusia yang manusiawi. Dimana kalian saat berjuta-juta wanita dan anak-anak mati mengenaskan, mayatnya tergeletak bagai bangkai di tengah jalan? Akankah kalian sama marahnya? Akankah berbagai hashtag bela sungkawa itu muncul? Ataukah kalian masih tetap bungkam? Tuli? Lupa?

Jika kalian berpikir bahwa kejadian di Kota Paris adalah terorisme, lalu kalian sebut apa kejadian di belahan dunia lain yang lebih parah dari itu?

Spekulasi saya muncul, jika kejadian di Kota Paris semakin di blow up dan kejadian di belahan dunia lain semakin dipendam, saya takut ujung-ujungnya Kami. Saya takut justru kalian menyudutkan Kami. Dan yang lebih saya takutkan adalah, kalian semakin tidak memperdulikan kami yang berada di belahan dunia lain itu.

Menyimak berita pada media elektronik semalam, diberitakan bahwa salah satu tersangka beridentitas warga Suriah #CMIW.

Mari melawan lupa.

Saya Muslim, dan saya benci terorisme
Saya Muslim, dan karena saya Muslim bukan berarti saya teroris
Saya Muslim, dan karena saya Muslim bukan berarti saudara saya yang juga Muslim adalah teroris

Mungkin kamu bukan Muslim, dan saya tahu kamu juga benci terorisme
Mungkin kamu bukan Muslim, dan karena kamu bukan Muslim maka kamu bukan teroris
Mungkin kamu bukan Muslim, dan karena kamu bukan Muslim maka saudara kamu yang bukan Muslim adalah bukan teroris

Kami Muslim, dan karena itu Kami benci terorisme
Kami Muslim, dan karena kami Muslim Kami mengutuk kejadian terorisme yang Mungkin dilakukan oleh saudara Muslim kami
Kami Muslim, dan karena kami Muslim Kami juga mengutuk kejadian terorisme yang Mungkin dilakukan oleh kalian

Kami Muslim mengutuk semua kejahatan teror yang terjadi bukan hanya di Kota Paris, namun di negara-negara lain yang bernasib sama. Kami muslim sangat mengutuk terorisme yang membunuh anak-anak dan wanita-wanita di belahan dunia lain tersebut.

Akankah ini ujung-ujungnya teror untuk kami? Akankah ujung-ujungnya ini pembentukan pemikiran negatif terhadap kami? Wallahualam :).
Jika saya lanjut berspekulasi, saya takut saudara saya semakin menderita, saya takut kalian makin membenci kami. Berpikirlah lebih dalam, kenapa masyarakat dunia langsung berbondong-bondong mengecam aksi teror di Paris dan biasa saja pada aksi teror di belahan dunia lain? Sekali lagi, Wallahualam :)

0 komentar:

Post a Comment