Friday, April 10, 2015

Kepemimpinan



Kepemimpinan
A.      Arti Penting Kepemimpinan
Banyak ahli yang mengemukakan definisi kepemimpinan, beberapanya ada di bawah ini:
Kepemimpinan bagi Stogdill, didefinisikan sebagai “Proses mempengaruhi kegiatan kelompok dalam perumusan dan pencapaian tujuan”.
Bennis dan Nanus (1985a) berpendapat bahwa kepemimpinan sering dikatakan sebagai sebuah mitos, atau setidak-tidaknya mengandung unsur mitos, karena merupakan keterampilan yang langka. “Ia adalah suatu proses insani, penuh dengan uji coba, menang atau kalah, banyak menyita waktu, sesuatu yang kebetulan. Singkatnya, kepemimpinan adalah kharismatik.”
Mantan Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon (1982), juga berpendapat bahwa “Kepemimpinan adalah suatu bentuk seni yang unik, yang membutuhkan kekuatan dan visi pada tingkat yang luar biasa. Visi itu memberi inspirasi bai pemimpin agar ia mampu meneruskan inspirasi tersebut pada orang lain.”
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah Proses yang menyita banyak waktu dengan kekuatan dan visi yang baik untuk mencapai tujuan.

B.       Tipologi Kepemimpinan
Dalam teori kepemimpinan sedikitnya terdapat enam tipologi kepemimpinan yang dikenal dewasa ini, yaitu sebagai berikut:
1)   Tipe Otoriter;
Adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata-mata. (Tidah memberi kesempatan pada bawahan).
2)   Tipe Demokratis;
Adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara pemimpin dengan bawahan. (Memberi kesempatan partisipasi pada bawahan).
3)   Tipe Liberal;
Adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan keputusan lebih banyak diserahkan pada bawahan. (Memberi kebebasan pada bawahan).
4)   Tipe Populis;
Adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas pada bawahan atau pengikutnya.
5)   Tipe Kharismatik;
Adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.
6)   Tipe Kooperatis;
Dimaksud sebagai kepemimpinan ciri khas Indonesia, yaitu kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkunyannya kedalam kesadaran kehidupan kemayarakatan dan kenegaraan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Aspek kepimimpinan Pancasila adalah sikap konsisten dan konsekuen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila. Semangat kekeluargaan dan gotong royong merupakan unsur penting dari kepemimpinan Pancasila.
Asas utama kepemimpinan Pancasila adalah:
·           Ing ngarso sung tulodho; seorang pemimpin harus mampu lewat sikap dan perbuatannya menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
·           Ing madyo mangun karso; seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.
·           Tut wuri handayani; seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya, berani berjalan didepan, dan sanggup bertanggung jawab.
Dalam perkembangannya, disamping enam tipologi tersebut, dikenal juga dengan tiga tipologi kepemimpinan lain sebagai berikut:
1.      Tipe Tertutup; tipe pemimpin yang tidak menginformasikan keadaan organisasi kepada para bawahan atau pengikut walaupun dalam batasan-batasan tertentu.
2.      Tipe Terbuka; tipe pemimpin yang menginformasikan keadaan organisasi kepada para bawahan, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan organisasi.
3.      Tipe Moderat; tipe pemimpin yang berorientasi pada iman, ilmu, alam, dan berwawasan lingkungan serta visi masa depan.

C.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan.
Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
1.      Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya .
2.      Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang.
3.      Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
4.      Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.

Banyak peneliti yang telah menambah dan menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilih seorang manajer dan seberapa efektif gaya tertentu.
            Agar gaya kepemimpinan manajer berubah kegaya yang lebih sesuai dengan situasi, maka persepsi manajer mengenai situasi tersebut pertama-tama harus berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin mencangkup:
         Kepribadian, pengalaman masa lampau, dan harapan dari pemimpin yang bersangkutan;
         Harapan dan prilaku atasan.
         Karakteristik, harapan, dan prilaku bawahan;
         Persyaratan petugas;
         Kultur dan kebijakan organisasi;
         Dan harapan serta prilaku rekan kerja.

D.      Implikasi Manajerial Kepemimpinan Dalam Organisasi.
Implikasi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah keterlibatan dan manajerial adalah suatu keahlian yang yang sangat diperlukan oleh setiap pemimpin.
Implikasi manajarial kepemimpinan dalam organisasi sendiri terkenal dengan teorinya, yaitu:
Teori Managerial Grid
Dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton, teori ini adalah teori yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”.
Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :

1.    Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2.    Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3.    Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4.     Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5.    Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

Daftar Pustaka
Salusu J. 1996. Pengambilan Kepts Stratejik. Jakarta: Penerbit Grasindo.
Iskandar Putong, Soekarso. 2015. KEPEMIMPINAN: Kajian Teoritis dan Praktis. Jakarta: Buku&Artikel Karya Iskandar Putong.


S. Ruki Ahmad. 2002. Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa gelar MM atau MBA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html
https://iksanarifmuh.wordpress.com/2013/10/21/implikasi-manajerial/

0 komentar:

Post a Comment