Saturday, November 30, 2013

Kebudayaan Jawa,Ludruk, dan Pelestariannya

http://mutiarapratiw.blogspot.com/2013/04/tradisional-arts-in-indonesia.html

Budaya Jawa adalah sebuah budaya yang mengutamakan keharmonisan dan keselarasan dalam unsur-unsur kehidupan, hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakcocokan harus sebisa mungkin dihindari. Membahas tentang budaya Jawa, lalu munculah pertanyaan, mengapa harus budaya Jawa yang menjadi topik bahasan saya disini?
             
Sebagai salah satu suku yang cukup besar di wilayah nusantara dengan ciri yang begitu beragam dari masing-masing unsurnya, saya rasa budaya Jawa patut dilestarikan dengan mengadaptasi pengaruh positif dari era globalisasi di dalamnya, tanpa merusak nilai estetika dari kebudayaan Jawa itu sendiri.

Monday, November 11, 2013

Do Something When Raining

               Suka suntuk kalo lagi hujan? Nonton tv malah suaranya sahut-sahutan sama bunyi hujan? Mau cari makan tapikan...hujan. Ah gampang! Kita bisa menggunakan waktu kita untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat kala suntuk melanda pas hujan *asik.

1. Get Wet
gambar oleh: http://deamiftahshabrina.blogspot.com
Hujan bukan sesuatu hal yang harus kita benci atau takuti (selama hujannya bukan hujan badai, ya). Enjoying the raindrops which falling to your face, walking in the puddles of water, together with your siblings or your friends I think it's gotta be better. Cara ini bisa membangun lagi kenangan masa kecil kalian, loh.










Sweet Goodbye

Malam ini suara petir mengaung dari celah-celah langit, gemuruh silih berganti berdengung-dengung pada bumi.

oeeee....oeeeee...oeee. Pekik tangis seorang bayi beradu dengan ekspresi kelam langit pada minggu malam ini.

"Nina bobo...ooh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk..." Ibu muda itu bersenandung pada bayinya, berharap bisa menghentikan tangisnya. Namun, sang bayi masih terus merengek, mengadu suara tangisnya dengan suara alam yang terus berburu. Dengan lembut sang Ibu mengangkatnya dari ranjang, memeluknya penuh kasih dan cinta, pelupuk matanya penuh, ada butiran-butiran air yang memaksa tumpah ruah saat memandangi seorang bayi yang sekarang berada dipelukannya dan seorang anak perempuan berusia lima tahun yang sedang terlelap berbalutkan sarung usang, haru suasana tercipta, meskipun pemerannya adalah tiga manusia dalam pelupuk nestapa realita.

Sunday, November 10, 2013

Pojok Kreatif - How to Improve your Binder Appearance

              Kalian bosen sama tampilan binder kalian? Punya niat buat beli binder baru? BIG NO! Dari pada kita ngabisin uang untuk beli binder yang baru, mending coba ubah tampilan binder kamu, ngasah kreativitas, lebih hemat, dan sebagai wujud dari Go Green juga, loh! Berikut saya akan berbagi cara membuat tampilan binder kalian jadi lebih lucu.



1. Alat dan Bahan:





  • 1 lembar kertas kado (gambar dan warna sesuai selera)
  • 1 buah gunting
  • 1 buah lem kertas
  • 1 buah pulpen
  • 1 buah majalah
  • karena kita mau menghias binder, jangan lupa siapin bindernya juga ya... ^_^

Friday, November 8, 2013

KLIK!

             



         KLIK! merupakan sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, IPTEK. Sebagai salah satu ektrakurikuler yang terbilang baru di lingkungan sekolah saya waktu itu, SMA Yaspen Tugu Ibu 1, saya menjabat sebagai Bendahara I periode 2011/2012. 
         Tujuan dari didirikannya ektrakurikuler ini adalah untuk mengenalkan kepada siswa-siswi di lingkungan sekolah mengenai IPTEK. Sebagai anggota dari angkatan pertama ektrakurikuler KLIK! ini, kami melakukan pengenalan mengenai apa itu IPTEK untuk kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah. Dalam tahun pertama berdirinya, saya mulai mengenal aplikasi-aplikasi pengolah gambar dan video. Setelah mengenal dan mulai akrab dengan software-software pengolahan gambar dan software-software pengolah video, saya dan anggota lain mulai melakukan sosialisasi mengenai aplikasi-aplikasi tersebut kepada adik kelas yang bergabung menjadi anggota di tahun selanjutnya.

Fungsi Keluarga dalam Masyarakat

               Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga yang tinggal dalam satu atap dan saling ketergantungan. Keluarga memiliki peranan sebagai seperangkat perilaku, sifat, dan kegiatan antar pribadi yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Sedangkan peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
                  Lalu, apakah fungsi keluarga dalam masyarakat? Keluarga, seperti yang kita ketahui merupakan sebuah tolak ukur bagaimana seorang individu bersikap dan bertingkah laku. Keluarga yang baik tentu akan mendukung perkembangan yang baik pula bagi masing-masing anggotanya. Pribadi seseorang biasanya mencerminkan bagaimana keluarganya.
                 Keluarga tidak hanya berperan sebagai penentu perilaku masing-masing anggota dalam keluarga itu sendiri, tetapi keluarga juga memiliki peran dan fungsi sebagai pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman bagi anggota-anggota keluarganya yang juga menjadi anggota dari kelompok sosialnya dan anggota dari masyarakat. Fungsi tersebutlah yang akan menjadikan masing-masing anggota keluarga menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam hal ini peran orang tua memang yang paling menentukan dalam keluarga, sementara anak-anak akan melakukan peran psikosial nya sesuai dengan perkembangan psikis, fisik, dan sosial anak tersebut.
Faktor-faktor yang memengaruhi fungsi keluarga dalam masyarakat:

Perpindahan Penduduk Mengakibatkan Percampuran Budaya

            Seperti yang kita ketahui mengenai definisi penduduk menurut pasal 26 UUD 1945 ayat 2: Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jadi, setiap warga negara maupun yang bukan warga negara apabila menetap, tinggal, maupun berdomisili di Indonesia tergolong kedalam penduduk Indonesia.
            Budaya adalah sebuah cara hidup yang berkembang yang dimiliki secara bersama oleh suatu kelompok dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya merupakan suatu kesatuan cara hidup yang bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Mengapa budaya dikatakan sebagai cara hidup yang bersifat kompleks? Karena citra budaya bersifat memaksa yang pada akhirnya membuat para anggota dari sebuah budaya berpedoman dan menentukan dunia makna dan nilai logis yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian hidup mereka.
              Jumlah penduduk Indonesia yang tergolong cukup besar sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk berkisar 1,49 persen per tahun, mendorong masyarakatnya melakukan migrasi, baik migrasi secara nasional maupun internasional. Migrasi itu sendiri adalah sebuah mobilitas atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya. Migrasi ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi kepadatan penduduk di suatu daerah.
            Perpindahan penduduk seperti ini sudah tentu memiliki beberapa dampak baik dampak buruk maupun dampak baiknya. Pertanyaannya adalah, apakah dampak tersebut memengaruhi norma, budaya, dan adat-istiadat sebuah wilayah yang menjadi daerah asal dan daerah tujuan?
                Ketika seseorang mencoba berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya dengannya artinya orang tersebut sedang beradaptasi dengan budaya baru. Perpindahan sebuah kelompok atau individu dari satu daerah ke daerah lain memacu mereka untuk mempelajari budaya baru yang ada di tempat tujuan mereka tanpa meninggalkan budaya lama mereka secara keseluruhan. Hal tersebutlah yang kemudian dapat memacu timbulnya percampuran budaya, karena masing-masing anggota dalam satu daerah dengan anggota-anggota daerah yang menjadi tempat tujuan pindah sama-sama beradaptasi dan berkomunikasi dengan budaya masing-masing, dan pada akhirnya memengaruhi pula cara pandang dan gaya hidup anggota daerah tersebut dalam menetapkan makna yang logis yang dapat dipinjam dari masing-masing budaya untuk memartabatkan dan menalikan masing-masing budaya.
             

referensi:

Tuesday, November 5, 2013

Fungsi Ilmu Sosial Dasar

A. Pengertian Ilmu Sosial Dasar              
           
Ilmu Sosial Dasar merupakan sebuah program pengajaran yang diterapkan kepada Mahasiswa dan Mahasiswi sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan pemahaman manusia mengenai hubungan sosial sehingga dapat diberikan pengetahuan serta pengertian mengenai konsep-konsep sosial yang berkembang guna mengevaluasi dan juga mengkaji gejala-gejala sosial yang ada.


 B. Fungsi Ilmu Sosial Dasar
           
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai fungsi dari Ilmu Sosial Dasar itu sendiri terhadap Mahasiswa dan Mahasiswi, diantaranya ialah:

a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Maksudnya adalah kita sebagai Mahasiswa dan Mahasiswi diharapkan mampu mengidentifikasi dan juga menelaah baik kenyataan-kenyataan sosial yang terjadi di lingkungan sosial kita maupun masalah-masalah sosialnya.

b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Mahasiswa dan Mahasiswi diharapkan mampu mengantisipasi masalah-masalah sosial yang terjadi dalam lingkungan sosial mereka, dan tanggap dalam upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut.

c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner. Mahasiswa dan Mahasiswi mampu menyadari tingkat kerumitan dalam setiap masalah sosial yang terjadi, dimana Mahasiswa dan Mahasiswi hanya dapat melakukan pendekatan pembelajaran dalam masalah tersebut secara kritis-interdisipliner.

d. memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat. Mahasiswa dan Mahasiswi mampu memahami teori para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain sehingga dapat berkomunikasi dengan baik terhadap para ahli tersebut dalam upaya penanggulangan masalah sosial yang timbul dan terjadi dalam masyarakat.


referensi: