Tuesday, December 11, 2012

Dia Bukan Bagian dari Dunia Khayal Saya

Mama, maafin Saya yang terlalu sering membangkang. Maafin Saya yang selalu keras kepala dan emosi.
Ma, terimakasih mama mau merawat Saya ketika Saya harus menginap di Rumah Sakit karena sakit yang pernah Saya derita. Terimakasih telah dengan sabar mendengar semua keluh kesah dan cerita hati saya. Terimakasih karena telah menjadi sahabat, sekaligus pembimbing saya. Terimakasih atas pengorbanan sembilan bulan yang engkau lakukan untuk memperkenalkanku pada dunia. Terimakasih karena telah bersabar hidup bersama Saya sampai sekarang.
Ma, hati Saya tersayat ketika melihat Mama menangis meratapi sakit yang pernah Saya derita waktu itu. Saya tidak tega melihat Mama berlinang air mata disisi tempat tidur saya di Rumah Sakit. Ma, sekarang Saya baik-baik saja, bahkan jauh lebih baik dari hari kemarin. Entah apa yang harus saya berikan untuk menggantikan semua itu. Tak ternilai. Sangat terasa tapi tak tersentuh. Nyata tapi tak terlihat.

Saya tak akan pernah bisa untuk tidak terlalu cinta sama Mama. Terimakasih karena Mama telah menjadi sosok yang sangat Saya cintai. Ini realita, Ma. Tolong terus temani perjuangan hidup Saya, jangan pergi terlebih dulu, Ma. Saya butuh Mama. Mama adalah sebuah realita, bukan bagian dari dunia "Khayal" Saya. Tapi, mama adalah realita yang begitu indah dalam hidup Saya, Mama adalah realita yang membalut Saya dengan cinta dan kasih Sayang

Hutami Sraswaty~

0 komentar:

Post a Comment