Tugas
ke-1
1. Pengertian
organisasi
Organisasi
adalah suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan
pola tertentu yang perwujudannya
memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi organisasi menurut beberapa ahli :
a. ROSENZWEIG
Organisasi
dapat dipandang sebagai :
·
Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam
kelompok
·
Integrasi atau kesatuan dari
aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
·
Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman
pada tujuan bersama.
b. MATTHIAS
AROEF
Suatu
organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai
tujuannya
c. PFIFFNER
dan SHERWOOD
Organisasi
sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling
berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang
bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar,
menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
d. BAKKE
Organisasi
merupakan sebuah sistem yang kontinue
dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan
dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari
manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu
keseluruhan pemecahan persoalan
e. ALLEN
Organisasi
adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja,
mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan
hubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama
secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan. Sebuah organisasi tidak
akan bisa lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena struktur
organisasi adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan
dikoordinasikan.
f. ERNEST
DALE
Sebuah
struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal
sebagai berikut:
·
Daftar
pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi
·
Membagi
jumlah beban kerja dalam tugas-tugas atau biasa disebut pembagian kerja
(devision of work)
·
Menggabungkan
tugas-tugas dalam keadaan yang logis dan efisien atau departementalisasi
(departmentalization)
·
Menetapkan
mekanisme untuk koordinasi
·
Memonitor
efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan.
2. Manajemen
dan Organisasi
a.
Pengertian dan Peranan Manajemen
Pengertian
manajemen menurut Daft (2003;4) yaitu : “Management is the attainment of
organizational goals in an effective and efficient manner through planning
organizing leading and controlling organizational recources.” Atau dalam Bahasa
Indonesia “Manajemen merupakan pencapaian tujuan dengan cara yang efektif dan efisien melalui
perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya”
Secara universal manajemen diartikan sebagai
penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang
tinggi dalam berbagai kegiatan organisasi profit maupun non profit”
Henry
Mintzberg, mengkategorikan peran seorang manajer dan dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis utama, yaitu :
·
Peran
Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan strategi dan memanfaatkan
sumber daya.
·
Peran
Interpersonal, memerlukan manajemen untuk mengarahkaan dan mengawasi karyawan
dan organisasi.
·
Peran
Informasi adalah, mereka dimana para manajer memberikan dan mengirimkan
informasi.
b. Latar
Belakang Sejarah Manajemen
Ada
dua peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan
sejarah manajemen, yaitu pada tahun 1776, dimana Adam Smith menerbitkan bukunya
yang berjudul The Wealth of Nations, dimana dalam bukunya ia menggagas manfaat
yang dapat diperoleh masyarakat dan organisasi dari penerapan pembagian kerja
(division of labor). Peristiwa yang kedua yaitu, revolusi industri di Prancis
yang terjadi sekitar abad 18, dimana peran tenaga mesin telah menggantikan
tenaga manusia.
c.
Fungsi dan Proses manajemen
Empat
fungsi dasar manajemen, yaitu :
·
Perncanaan
Fungsi
perencanaan mencakup, penetapan sasaran, penetapan strategi, menyusun rencana
untuk memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan untuk mencapai sasaran.
·
Pengorganisasian
Fungsi
ini mencakup, apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, siapa yang
harus melakukannya, dan siapa kepada siapa harus melapor.
·
Memimpin
Tugas
seorang manajer adalah bekerja melalui orang lain. Fungsinya adalah mengarahkan
dan memotivasi, memengaruhi individu atau tim untuk bekerja sama, dan mencari
komunikasi yang efektif untuk menyelesaikan konflik.
·
Mengendalikan
Fungsi
ini menjamin sesuatu berjalan sesuai dengan semestinya, dengan cara memantau
dan menilai kinerja dengan membandingkan kinerja aktual dengan sasaran yang
telah ditetapkan.
3. Manajemen
dan Tata Kerja
Tata
kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu
yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga
proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Pemakaian
tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
·
Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
· Menjamin
adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Hubungan
antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
·
Manajemen
: Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber
serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
demi tercapainya tujuan.
· Tata
Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai
dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Hubungan
Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja) Dengan adanya metode
atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun
perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia
yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan
sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Manajemen,
Organisasi, dan Tata Kerja
a. Hubungan antara Organisasi dan
Manajemen
Organisasi adalah suatu
perkumpulan yang terdiri lebih dari satu orang yang secara langsung setiap
anggotanya memiliki pemahaman yang sama walau memiliki pemikiran yang berbeda.
Pada saat kondisi inilah, hubungan antara organisasi dan manajemen tampil saling berpautan, karena organisasi membutuhkan pengolahan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu kesatuan tujuan utama dari organisasi itu sendiri.
Pada saat kondisi inilah, hubungan antara organisasi dan manajemen tampil saling berpautan, karena organisasi membutuhkan pengolahan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu kesatuan tujuan utama dari organisasi itu sendiri.
b. Hubungan Antara Organisasi dan
Tata Kerja (Metode)
Dengan adanya tata kerja atau
metode dalam organisasi proses kegiatan organisasi dapat melakukan penyusunan
rencana kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok anggota
yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan
sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Hubungan antara Manajemen dan
Metode (Tata kerja)
Hubungan ini adalah yang
menjembatani suatu tujuan dari organisasi, karena manajemen dengan metode
adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk meminimalisasi adanya
kesalahan atau kejanggalan dalam pelaksanaan kinerja anggota organisasi.
d. Hubungan antara Organisasi,
Manajemen dan Tata Kerja (Metode)
Apabila ketiga unsur ini ada
dalam suatu bidang organisasi, maka pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang
ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih efektif sesuai dengan proses
kegiatan yang ditetapkanpun akan mendapat hasil yang lebih maksimal.
5. Ciri-ciri
Organisasi
·
Adanya
komponen ( atasan dan bawahan)
·
Adanya
kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
·
Adanya
tujuan
·
Adanya
sasaran
·
Adanya
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
·
Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55)
sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas, merupakan ciri
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri
organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang
berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan
dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam
hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga
hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini
biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada
diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Ada
juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang
behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya adalah:
- Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
- Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
- Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
6. Unsur-unsur
Organisasi
1.
Anggota
organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam
beberapa kegiatan primer.
2.
Pekerjaan
dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari
tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan
produk dan memberikan pelyanan organisasi.
Pekerjaan ini ditandai oleh tiga
dimensi universal:
·
Isi
·
Keperluan
·
Konteks
·
Praktik-praktik
pengelolaan
3.
Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi
atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel.
Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers).
4.
Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu
perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
5.
Tujuan
Bersama
Tujuan merupakan titik akhir
tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang
harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).
6.
Peralatan
(Equipment)
Peralatan atau Equipment terdiri
dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya
(tanah, gedung/bangunan/kantor).
7.
Lingkungan
(Environment)
Faktor lingkungan misalnya
keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi,
anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
Unsur-unsur organisasi tidak
secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi, tetapi bergantung pada
persepsi anggota organisasi mengenai :
·
Nilai
hukum dan peraturan tersebut
·
Kegiatan-kegiatan
yang dikenai hukum dan peraturan tersebut
7. Teori
Organisasi
Teori organisasi adalah suatu
konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang
pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan
keputusan.
Ada
banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan
tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas
organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi
Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
8. Organisasi
Niaga, Organisasi Sosial dan Organisasi Regional & Internasional
1.
Organisasi
Niaga
Adalah
Suatu organisasi yang sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini
sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan
faktor ekonomi yang semakin berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin
pesat pula.
Macam-Macam
Organisasi Niaga Antara Lain:
1.
Perseroan
Terbatas (PT)
2.
Perseroan
Komanditer (CV)
3.
Firma
(FA)
4.
Koperasi
5.
Join
Ventura
6.
Trust
7.
Kartel
8.
Holding
Company
2.
Organisasi sosial
Adalah
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
3.
Organisasi
Regional & Organisasi International
Organisasi regional mempunyai wilayah
kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi
negara-negara pada kawasan tertentu saja.
Berikut ini merupakan contoh dari
organisasi regional :
1. APEC :
Asia Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja samaa negara-negara kawasan
Asia Pasifik di bidang ekonomi )
2. EEC :
Europe Economic Community ( Masyarakat Ekonomi Eropa ) kawasan Eropa
3. ASEAN :
Association of South East Asian Nation
Peran
yang dimainkan oleh organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung
pada karakteristik organisasi tersebut. Karakteristik ini dipengaruhi oleh
faktor geografis, ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi.
Organisasi
internasional adalah suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau
bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga
merupakan isi dari perjanjian atau charter.
Contoh organisasi-organisasi internasional adalah :
1.
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, namun sidang umum yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, namun sidang umum yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis : l’Organisation du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
referensi/ sumber:
0 komentar:
Post a Comment